Termasuk di dalam pekerjaan pengomunikasian hasil penelitian adalah pengolahan data melalui suatu proses analisis data, kemudian melakukan pembahasan dari hasil analisis yang diperoleh dan menyajikannya dalam bentuk diagram, grafik, atau tabel agar mudah
dipahami oleh pembaca dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Setelah itu, tahap berikutnya adalah mempublikasikan hasil penelitian tersebut dalam bentuk jurnal, buku, majalah, atau seminar.
1. Menganalisis Data
Analisis data merupakan pekerjaan yang rumit. Jika dianalisis secara tuntas dan menyeluruh, diperlukan alat analisis yang berupa statistik.
Untuk siswa SMA yang baru berlatih penelitian, tidak perlu melakukan uji statistik. Data yang diperoleh dianalisis secara sederhana dengan cara dicatat, kemudian dicari rata-ratanya tiap perlakuan, selanjutnya ditampilkan dalam bentuk grafik. Hasil rata-rata tersebut dijadikan pedoman untuk menarik kesimpulan.
2. Menarik Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan atas dasar pembahasan yang menyeluruh terhadap hasil penelitian. Dalam pembahasan, hasil penelitian dibandingkan dengan landasan teori yang telah disusun melalui studi kepustakaan. Ada dua kemungkinan kesimpulan yaitu : a. hipotesis diterima yang berarti hasil penelitian sesuai dengan dugaan sementara.
b. hipotesis ditolak yang berarti hasil penelitian tidak sesuai dengan dugaan sementara.
Penelitian yang baik tidak ditentukan oleh diterima atau tidaknya hipotesis. Semua hasil penelitian baik dan layak dipublikasikan jika dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah.
3. Mempublikasikan Hasil
Biasanya, setelah melakukan penelitian, para peneliti membuat laporan, kemudian laporan tersebut diterbitkan dalam bentuk jurnal ilmiah yang dipublikasikan, ditulis dalam bentuk buku, atau diseminarkan di depan media dan publik.
Untuk siswa SMA, laporan dapat dipublikasikan melalui majalah siswa yang terbit di sekolah, ditempelkan di majalah dinding, atau diseminarkan dengan mengundang siswa dari sekolah lain, bahkan dapat juga dikirimkan untuk lomba Penelitian Ilmiah Tingkat SMA.
Pengaruh pemberian pupuk urea terhadap morfologi tanaman kacang tanah
Permasalahan:
Adakah pengaruh pemberian pupuk urea terhadap morfologi tanaman kacang tanah?
Kerangka Berpikir:
Pupuk urea sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman karena mengandung unsur-unsur penting yang dibutuhkan oleh tanaman. Jika tanaman diberi pupuk urea yang sesuai dengan kebutuhannya, tanaman kacang tanah dapat tumbuh dengan subur. Hal ini dapat diamati pada morfologi tanaman seperti tinggi tanaman u jumlah daun.
Variabel:
Variabel bebas : jumlah pupuk urea yang diberikan pada tanaman kacang tanah.
Variabel terikat : morfologi tanaman kacang tanah seperti tinggi.
Variabel kontrol: tanah, air, dan suhu.
Alat dan Bahan:
1. pot, 6. biji kacang tanah,
2. polybag kecil, 7. air,
3. cetok, 8. pupuk organik (kompos),
4. pupuk urea, 9. pasir, dan
5. sendok, 10. tanah.
Langkah-Langkah Penelitian:
1. Menyiapkan polybag kecil untuk 3 perlakuan dan 1 kontrol. Masing-masing 5 kali pengulangan. Jadi, jumlahnya 20 polybag.
2. Tiap-tiap polybag diisi dengan kerikil di bagian bawah, ditambah campuran pupuk organik dan pasir dengan perbandingan 1 : 1.
3. Menyiapkan biji kacang tanah.
4. Memasukkan satu biji kacang tanah ke dalam tiap-tiap polybag.
5. Setelah tanaman berumur 1 minggu, berilah pupuk urea ke dalam polybag dengan jumlah yang berbeda untuk setiap perbedaannya.
Perlakuan 1 : 5 gram urea dengan 5 kali pengulangan.
Perlakuan 2 : 10 gram urea dengan 5 kali pengulangan.
Perlakuan 3 : 15 gram urea dengan 5 kali pengulangan.
6. Ukurlah tinggi tanaman pada tiap-tiap perlakuan.
7. Letakkan polybag yang berisi kacang tanah tersebut di tempat yang mendapatkan sinar matahari.
8. Siramlah setiap hari, pagi dan sore, dan hindarkan dari gangguan penyakit.
9. Apakah ada perbedaan tinggi tanaman antara perlakuan 1 sampai perlakuan 3?
10. Bagaimana jika tinggi tanaman dibandingkan dengan kontrol?
Apakah ada perbedaan?
11. Buatlah grafik perbandingan?
12. Tariklah suatu kesimpulan!
0 komentar:
Posting Komentar