Rabu, 11 November 2009

Gen dan para Fisikawan

Pada pada tahun 1940-an muncul era baru penelitian genetika yang datang dari sudut yang berbeda. Era ini ditandai oleh keterlibatan para peneliti yang berlatar-belakang bidang fisika dengan sedikit pengetahuan mengenai genetika klasik. Penelitian mereka terutama terpusat pada pertanyaan, “Apa dasar-dasar fisika informasi genetik?” Mereka terobsesi untuk menemukan teori baru dalam fisika dan kimia guna menerangkan prinsip self-replikasi dan pengaturan fungsi sel.

Nama yang paling terkenal saat itu adalah Max Delbrück, murid fisikawan Denmark Niels Bohrn yang mempublikasikan sebuah paper yang sedikit spekulatif berjudul "sifat mutasi gen dan struktur gen". Ia berkata: "Kalau dalam fisika semua pengukuran harus ditelusuri secara prinsip pada pengukuran-pengukuran ruang dan waktu, maka konsep-konsep dasar dalam genetika dan perbedaan karakter sulit dijelaskan secara bermakna dalam satuan-satuan mutlak".

Pandangan tersebut kemudian dipopulerkan oleh seorang fisikawan yang saat itu sudah sangat terpandang, ialah Erwin Schrödinger. Erwin dalam buku saku-nya berjudul What is life mengatakan bahwa gen adalah pembawa informasi, dan satu-satunya cara gen bekerja adalah bahwa ia membawa sejumlah kecil urutan unsur-unsur berulang yang berbeda, atau simbol-simbol dimana pola yang sesungguhnya dari urutan tersebut merepresentasikan sandi genetik. Ia menggambarkan sistem penyandian genetik itu seperti dua simbol dalam kode morse: titik dan garis putus-putus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar