Pada awal perkembagan penelitian tentang DNA, DNA dipantau menggunakan perbedaan kecepatan pengendapan pada suatu kolom gradien sukrosa. Metode ini jauh lebih rumit dan membutuhkan waktu yang banyak. Metode tersebut kemudian diganti oleh metode elektroforesis gel, yang tidak hanya dipakai dalam metode analitik tetapi juga secara rutin digunakan dalam pemurnian potongan spesifik suatu fragmen DNA. Teknik elektroforesis gel merupakan prosedur sederhana. Potongan-potongan DNA dialirkan dari ujung puding agarosa (0.8 – 1.4%) yang bermuatan elektrik negatif (anoda) ke arah ujung puding yang bermuatan positif (ujung katoda). DNA akan bergerak, dan kecepatanya ditentukan oleh ukuran berat molekul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar