Keterampilan Bertanya
Guru perlu menguasai keterampilan bertanya karena:
1.guru cenderung mendominasi kelas dengan ceramah,
2.siswa belum terbiasa mengajukan pertanyaan,
3.siswa harus dilibatkan secara mental-intelektual secara maksimal, dan
4.adanya anggapan bahwa pertanyaan hanya berfungsi untuk menguji pemahaman siswa.
Pertanyaan yang baik mempunyai berbagai fungsi antara lain:
1.mendorong siswa untuk berpikir,
2.meningkatkan keterlibatan siswa,
3.merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan,
4.mendiagnosis kelemahan siswa,
5.memusatkan perhatian siswa pada satu masalah, dan
6.membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik.
Keterampilan bertanya dasar terdiri atas komponen-komponen:
1.pengajuan pertanyaan secara jelas dan singkat,
2.pemberian acuan,
3.pemusatan,
4.pemindahan giliran,
5.penyebaran,
6.pemberian waktu berpikir, dan
7.pemberian tuntunan.
Keterampilan bertanya lanjut terdiri dari komponen:
1.pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan,
2.pengaturan urutan pertanyaan,
3.penggunaan pertanyaan pelacak, dan
4.peningkatan terjadinya interaksi.
Keterampilan bertanya lanjut terdiri dari komponen:
1.pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan,
2.pengaturan urutan pertanyaan,
3.penggunaan pertanyaan pelacak, dan
4.penigkatan terjadinya interaksi.
Dalam menerapkan keterampilan bertanya dasar dan lanjut, guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
1.Kehangatan dan keantusiasan.
2.Menghindari kebiasaan mengulang pertanyaan sendiri, menjawab pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan yang mengundang jawaban serempak, mengulangi jawaban siswa, mengajukan pertanyaan ganda, dan menunjuk siswa sebelum mengajukan pertanyaan
3.Waktu berpikir yang diberikan untuk pertanyaan tingkat lanjut lebih banyak dari yang diberikan untuk pertanyaan tingkat dasar.
4.Susun pertanyaan pokok dan nilai pertanyaan tersebut sesudah selesai mengajar.
Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan adalah respon yang diberikan oleh guru terhadap perilaku siswa yang baik, yang menyebabkan siswa tersebut terdorong untuk mengulangi atau meningkatkan perilaku yang baik tersebut.
Penguatan diberikan dengan tujuan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, mengontrol dan memotivasi perilaku yang negatif, menumbuhkan rasa percaya diri, serta memelihara iklim kelas yang kondusif.
Penguatan dapat dibagi menjadi penguatan verbal dan non-verbal. Penguatan verbal diberikan dalam bentuk kata-kata/kalimat pujian, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan, serta benda atau simbol. Penguatan dapat juga diberikan dalam bentuk penguatan tak penuh, jika respon/perilaku siswa tidak sepenuhnya memenuhi harapan.
Dalam memberikan penguatan harus diperhatikan prinsip-prinsip berikut.
1.Kehangatan dan keantusiasan
2.Kebermaknaan
3.Hindari respon negatif
4.Penguatan harus bervariasi
5.Sasaran penguatan harus jelas
6.
Penguatan harus diberikan segera setelah perilaku yang diharapkan muncul.
Keterampilan Mengadakan Variasi
Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi di dalam kegiatan pembelajaran dapat menghilangkan kebosanan, meningkatkan minat dan keingintahuan siswa, melayani gaya belajar siswa yang beragam, serta meningkatkan kadar keaktifan siswa.
Komponen keterampilan mengadakan variasi dibagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut.
1.Variasi dalam gaya mengajar yang meliputi variasi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, pergantian posisi guru, kontak pandang serta gerakan badan dan mimik.
2.Variasi pola interaksi dan kegiatan.
3.Variasi penggunaan alat bantu pengajaran yang meliputi alat/bahan yang dapat didengar, dilihat, dan dimanipulasi.
Dalam mengadakan variasi, guru perlu mengingat prinsip-prinsip penggunaannya yang meliputi: kesesuaian, kewajaran, kelancaran dan kesinambungan, serta perencanaan bagi alat/bahan yang memerlukan penataan khsusus.
Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena sebagian besar percakapan guru yang mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang didemonstrasikan guru akan memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mantap tentang masalah yang dijelaskan, serta meningkatnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Komponen keterampilan menjelaskan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
1.Merencanakan materi penjelasan yang mencakup:
1.menganalisis masalah,
2.menentukan hubungan, serta
3.menggunakan hukum, rumus, dan generalisasi yang sesuai.
2.Menyajikan penjelasan, yang mencakup:
1.kejelasan, yaitu keterampilan yang erat kaitannya dengan penggunaan bahasa lisan,
2.penggunaan contoh dan ilustrasi, yang bisa dilakukan dengan pola induktif atau deduktif,
3.pemberian tekanan yang dapat dilakukan dengan berbagai variasi gaya mengajar, dan membuat struktur sajian, dan
4.balikan, yang bertujuan untuk mendapat informasi tentang tingkat pemahaman siswa, baik melalui pertanyaan mapun melalui tugas.
Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, dan akhir pelajaran, dengan selalu memperhatikan karakteristik siswa yang diberi penjelasan serta materi/ masalah yang dijelaskan.
Sumber Strategi Belajar Mengajar karya Udin S. Winataputra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar